Home Ekonomi Politik Nasional Daerah Hukrim Gaya Hidup Internasional Indeks
Follow Us ON :
 
Presiden Joko Widodo Kesal Prosedur Penyaluran Bansos Tunai Berbelit-belit
Rabu, 20-05-2020 - 08:37:40 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
TERKAIT:
   
 

Jakarta, Liputanonline.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari ini menyoroti penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai. Dia geram penyalurannya berbelit-belit dan begitu lambat untuk sampai ke penerima.

Jokowi pun kembali membahasnya dalam rapat terbatas dengan para menteri kemarin. Dia mengungkapkan prosedur penyaluran bansos tunai terlalu rumit.

"Kecepatan yang kita inginkan agar (penyaluran) bansos itu segera sampai di masyarakat, ternyata memang di lapangan banyak kendala dan problemnya, problemnya adalah masalah prosedur yang berbelit-belit," tegasnya saat membuka rapat terbatas virtual, Selasa (19/5/2020).

Jokowi menekankan saat ini adalah situasi yang luar biasa dan tidak normal. Oleh karena itu bansos baik dalam bentuk tunai maupun sembako dibutuh percepatan dalam penyalurannya.

Dia pun meminta agar penyaluran bansos dibuat sesederhana mungkin agar fleksibel dalam pelaksanaannya. Namun dia menekankan harus tetap akuntabel.

"Yang paling penting bagaimana mempermudah pelaksanaan itu di lapangan. Oleh sebab itu keterbukaan itu sangat diperlukan sekali," tambahnya.

Untuk pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan, Jokowi mengusulkan penyaluran bansos agar didampingi KPK, BPKP, dan Kejaksaan.

"Kita memiliki lembaga-lembaga untuk mengawasi dan mengontrol agar tidak terjadi korupsi di lapangan," tegasnya.

Jokowi juga meminta agar menyelesaikan permasalahan data penerima yang tidak sinkron. Dia minta agar data penerima dibuat transparan.

Lalu apa sebenarnya yang menjadi masalah hingga penyaluran bansos tunai lamban?

Menurut versi Menteri Sosial Juliari Batubara perlambatan penyaluran bansos tunai terjadi di awal lantaran ada masalah dalam hal pendataan. Penyaluran data dari daerah mengalami kendala.

"Bahwa di awal-awal itu yang terjadi adalah kelambatan data dari daerah. Kelambatan data dari daerah ini diakibatkan banyaknya data-data yang dikirim dari kabupaten kota ke Kemensos itu tidak mewakili data-data yang dikirim dari desa," ujarnya dalam konferensi pers virtual usai ratas, Selasa (19/5/2020).

Dia menjelaskan, Kemensos sepenuhnya menyerahkan pendataan kepada pihak di daerah. Kemudian dari kelurahan ataupun desa mengirimkan datanya ke Dinas Sosial di tingkat kabupaten/kota.

Namun setelah data itu diterima oleh Kemensos, banyak terjadi penarikan kembali data yang sudah masuk oleh pihak kabupaten/kota. Ternyata banyak desa dan kelurahan yang merasa data yang sudah masuk ke Kemensos tidak sesuai.

"Jadi yang terjadi banyak kabupaten/kota yang menarik kembali. Data-data yang sudah dikirimkan ke Kemensos ditarik kembali, karena ternyata ada desa atau kelurahan yang keberatan. Karena mereka tahu bahwa data yang mereka kirimkan tidak sama dengan data dari Dinsos yang dikirimkan ke Kemensos," terangnya.

Dengan adanya penarikan data kembali oleh desa dan kelurahan untuk melakukan koreksi, akhirnya waktu untuk pendataan molor. Ujungnya penyaluran bansos tunai ikut molor.

Namun untuk mengatasi hal itu, Kemensos kini sudah menutup celah bagi desa dan kelurahan yang ingin menarik data. Mereka sudah tidak bisa lagi mengoreksi data.

"Kepada daerah-daerah sudah tidak ada lagi yang narik-narik data kemudian kirim data lagi. Ini mungkin dikarenakan beberapa program bansos yang bersamaan dari Kemensos ada, Kemendes ada, pemprov ada, pemkot/pemkab ada," tuturnya.

Meski begitu Juliari memaklumi hal itu. Menurutnya tidak mudah untuk membuat data yang akuntabel tapi juga dikejar-kejar waktu.

"Jadi mungkin di level bawah itu tidak mudah untuk melakukan pendataan. Kami pahami, karena juga harus akuntabel juga, tidak sembarangan memberikan data. Kalau hanya mengandalkan kecepatan saja tapi tidak harus akuntabel itu mudah. Ini kan harus cepat dan akuntabel, sehingga yang kami lakukan, kami sudah menyetop untuk data sehingga tidak bisa ditarik-tarik lagi datanya," tegasnya.



Sumber:
Detik.Com



 
Berita Lainnya :
  • Kuansing Raih Peringkat Keempat dalam Lomba MTQ Tingkat Provinsi Riau,Bupati Kuansing Beri Apresiasi
  • Pemkab Meranti Apresiasi Lokakarya Panen Hasil Belajar PGP
  • Bupati Meranti Menyambut Kepulangan Kafilah Usai Ikuti MTQ ke-42 Provinsi Riau
  • Polsek Kuantan Mudik Berhasil Tangkap Dua Pelaku Pencurian Buah Sawit
  • Pemkab Meranti Ucapkan Selamat Hari Jadi Kota Dumai ke-25 Tahun 2024
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Kuansing Raih Peringkat Keempat dalam Lomba MTQ Tingkat Provinsi Riau,Bupati Kuansing Beri Apresiasi
    02 Pemkab Meranti Apresiasi Lokakarya Panen Hasil Belajar PGP
    03 Bupati Meranti Menyambut Kepulangan Kafilah Usai Ikuti MTQ ke-42 Provinsi Riau
    04 Polsek Kuantan Mudik Berhasil Tangkap Dua Pelaku Pencurian Buah Sawit
    05 Pemkab Meranti Ucapkan Selamat Hari Jadi Kota Dumai ke-25 Tahun 2024
    06 Meranti Berhasil Raih Peringkat ke-8 pada MTQ Tingkat Provinsi Riau
    07 Kota Pekanbaru Berhasil Raih Juara Umum dalam Lomba MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau
    08 Babinsa dan Bhabinkamtibmas Mendapat Insentif dari Pemko Pekanbaru Tahun 2024
    09 Bupati Meranti Terima Penghargaan dari IAM Kategori Most Inspiring Figure 2024
    10 Bupati Kuansing Gelar Audiensi Masyarakat di Desa Talontam
    11 Bupati Kuansing Gelar Rapat Koordinasi Bersama LAMR
    12 Madri Daud:Sangat Penting Buat Pemerintah Daerah dan Masyarakat Memahami Makna Penting
    13 Bupati Meranti Menghadiri Upacara Peringatan Hari Otoda XXVIII Tahun 2024
    14 Asisten III Meranti Menghadiri Perpisahan Siswa/i MAN Sakti
    15 Pemko Pekanbaru Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
    16 Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru Tahun 2024 Akan Berlangsung Meriah
    17 Bupati Meranti Diwakili Sekda Ikut Meresmikan Kantor Cabang Bank Panin Selatpanjang
    18 Bupati Meranti Diwakili Asisten I Membuka Gelar Karya P5 Kasih Maitreya
    19 Pj Walikota Pekanbaru Ingin Insentif ASN Pulih
    20 Pemko Pekanbaru Menggesa Proses Penyerahan Aset Jalan ke Pemprov Riau
    21 Paripurna Istimewa Yang Tidak Korum Dibanjiri Interupsi di Luar Agenda Sidang
    22 Wabup Indra Gunawan Hadiri prosesi adat jalang monjalang mamak
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © PT.RAFAEL LIPUTAN ONLINE PERS - LIPUTANONLINE.COM - AKTUAL & TERPERCAYA