Jakarta, Liputanonline.com - Dua wanita penjual takjil ini menarik perhatian publik karena memiliki wajah yang cantik. Banyak yang mengatakan parasnya semanis takjil.

Buka puasa enaknya diawali dengan makan takjil. Menjelang waktu buka puasa biasanya penjual takjil mulai menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Mulai dari kolak, bubur, gorengan hingga es buah.

Tak terkecuali dua wanita yang ada di Kediri, Jawa Timur ini. Mereka kompak menjajakan es buah yang dikemas dalam gelas plastik. Es buahnya pun tersedia dalam berbagai varian.

Warna-warni isian es buah agaknya mampu menarik perhatian pembeli. Namun, tak hanya itu. Selain es buahnya yang menarik, penjualnya pun tak kalah menarik bahkan membuat masyarakat heboh.

Pasalnya dua wanita penjual takjil tersebut memiliki paras yang cantik. Penjual takjil itu lantas menjadi viral setelah ada salah satu pelanggannya yang merekam aksinya saat jualan takjil dan diunggah di media sosial.

Salah satu akun yang mengunggah adalah akun Instagram bernama @Balapkdiri. Menurut keterangan yang tertulis, mereka berdua menjajakan takjilnya setiap hari selama ramadhan di GOR Kediri.

"Yang lagi viral di GOR Kediri nih. Penjual takjil untuk kalian yang di Kediri nih kalau ga mampir nyesel loh," tulisnya.

Video singkat yang diunggah tersebut lantas mendapat berbagai tanggapan dari netizen. Banyak dari netizen yang mengagumi kecantikan dua wanita penjual takjil tersebut.

Menurut keterangan dari salah satu netizen, penjual takjil tersebut selalu ramai setiap harinya saat menjelang buka puasa. Biasanya pelanggannya merupakan pengendara yang tak sengaja lewat.

"Ini yang disebut berbuka dengan yang manis manis," tulis netizen.

"Mantap, cantik tapi gak gengsi jualan," tulis netizen lainnya.

Penjual makanan yang viral karena memiliki paras cantik bukan kali ini saja terjadi. Belum lama ini penjual es kelapa yang ada di Samarinda, Kalimantan Timur mendadak viral setelah beredar aksinya yang mengupas buah kelapa menggunakan golok.

Kisah penjual makanan cantik itu membuat netizen kagum, karena mereka tidak gengsi menjajakan makanan di pinggir jalan untuk mencari penghasilan.