MEDAN, Liputanonline.com – Massa Komite Rakyat Bersatu (KRB) akan melakukan aksi unjuk rasa  menolak pembelian Medan Club senilai 600 milliar oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Utara yang dinilai tidak ada manfaatnya untuk rakyat miskin yang baru saja pulih pasca pandemi.

Johan Merdeka bersama bhoy mewakili sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam KRB  mengatakan, akan melakukan pengepungan Kantor Gubsu, DPRD Sumut dan Medan Club dengan menurunkan ribuan massa pada hari Selasa (27/12/2022), meminta agar jual-beli Medan Club dibatalkan karena dianggap tidak prosedural dan tidak ada manfaat untuk rakyat kecil namun sarat dengan kepentingan pribadi untuk memperkaya diri sendiri.

"Kita turunkan ribuan massa ke Kantor Gubsu, DPRD Sumut dan Medan Club, meminta untuk membatalkan jual-beli Medan Club senilai 600 milliar karena tidak ada urgensinya bagi rakyat kecil," ungkap Johan, Rabu (21/12/2022).

 Menurut Johan, pembelian Medan Club oleh Pemprov Sumut yakni Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumut perlu di usut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga tidak prosedural dan terindikasi terjadi penyalahgunaan anggaran.

"Kita meminta KPK mengusut jual-beli Medan Club karena diduga ada pemufakatan Jahat demi kepentingan pribadi dan memperkaya diri," pungkasnya.

Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Komite Rakyat Bersatu diantaranya DPP Satu Betor, KSMN, LSM Penjara PN Sumut, Garuda Merah Putih Community (GMPC),  PSJM Sumut. JPKP Sumut, GPM Medan. DPC HBB Kota Medan. Komite Tani Menggugat. Laskar Amali. Komite Revolusi Agraria, Forum Rakyat Bersatu Sumut, LKLH Sumut, MARGASU dan HPPLKN. (Periaman Zai/Ardin)