Gasak Aliran Sungai Batang Kuantan,Pelaku PETI Tidak Pedulikan Dampak Lingkungan
Senin, 07-02-2022 - 21:58:56 WIB
|
Gasak Aliran Sungai Batang Kuantan,Pelaku PETI Tidak Pedulikan Dampak Lingkungan |
TELUK KUANTAN Liputanonline.com - Kapal kayu jenis tongkang memuat mesin Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di aliran Sungai Kuantan Desa Pebaun Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi tetap saja marak beroperasi. Walau, sudah pernah di tindak pelaku PETI kelas kakap ini tidak kenal jerah dan di sinyalir tidak Megindahkan Himbau yang dilakukan Polres Kuansing ditambah Penaganan kasus PETI di Kuansing Salah satu Antensi Kapolda Riau Saat ini.Senin (7/2/2022).
Kapolsek Kuantan Mudik Iptu Feri M Fadilah,SH ketika di konfirmasi hal itu,mengucapkan terima kasih atas informasi terkait hal itu, saat di hubungi Liputanonline.com Kapolsek sedang ada kegiatan vaksin di beberapa desa di Kecamatan Kuantan Pucuk Rantau Dia berjanji akan melakukan tindakan dan penertiban segera.
" Terima kasih infonya, nanti kita coba tertibkan,kami sama anggota masih giat vaksin, backup kegiatan Vaksin pada empat UPTD," ujar Kapolsek Kuantan Mudik Iptu Ferry M Fadillah,SH melalui Pesan WhastApp nya Senin (7/2/2022).
Hasil penelusuran Liputanonline.com, kapal jenis tongkang yang melakukan aktifitas Penambang Emas Tampa Izin itu, termasuk kategori usaha besar. Pelakunya diduga kelas Kakap pemodal besar, dari taksiran biaya kapal dan mesin berikut peralatannya, bisa menghabiskan biaya puluhan juta, bahkan bisa ratusan juta. Mesin Dompeng jenis itu, diketahui mampu mengeruk pada kedalaman belasan meter, bahkan sampai ratusan meter. Keong atau alat penyedot diduga memakai ukuran keong 8 sampai 12, artinya, bahan tanah maupun pasir ,kerikil yang mampu disedot berukuran besar.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku diprediksi melakukan penyelaman ke dasar Sungai Kuantan, pada kedalaman sampai Sepuluh meter. Pelaku PETI itu menyelam dengan Peralatan Seadanya .
Salah seorang warga namanya di rahasiakan saat di wawancarai Liputanonline.com, mengaku resah dengan ulah pelaku PETI tersebut. Bunyi mesin Dompeng memekak ditelingga setiap hari, siang malam, sehingga dapat mengganggu ketenangan warga kampung.
Masih dengan warga, belum lagi dampaknya, yang akan mengakibatkan tebing- tebing bisa runtuh, yang berbahaya lagi air raksa yang digunakan, di duga mencemari air sungai Kuantan tersebut.
" Itulah, kami gak bisa berbuat apa-apa, tebing itu banyak yang sudah runtuh, akibat di keruk di perkirakan belasan meter. Kalau itu dibiarkan, nanti tanah ini akan terus berkurang, kwatir rumah di pinggir sungai nanti bisa tergerus arus banjir, belum lagi bahaya air raksa," ujar warga desa yang minta namanya tak di beritakan.
Hasil pantauan media dilapangan belasan kapal kayu sedang beropersi melakukan pegerukan emas disepanjang aliran Sungai kuantan desa Kinali hingga Desa pebaun Hilir.(**/Zul)
Komentar Anda :