Ponorogo, Liputanonline.com - Pasutri di Ponorogo sepakat merobohkan rumah mereka. Rumah yang berdiri di tanah seluas 54 meter persegi itu dirobohkan setelah sang istri tak terima karena sang suami ketahuan selingkuh.

Pasutri itu adalah Soiran dan Soini. Perobohan rumah dilakukan setelah tiga kali mediasi yang digelar gagal menghasilkan kesepakatan damai.

"Kami sudah melakukan 3 kali mediasi kepada kedua belah pihak, tapi gagal. Akhirnya disepakati dibongkar," tutur Kades Krebet Jemiran kepada detikcom di lokasi, Sabtu (14/3/2020).

Menurut Jemiran, kejadian ini bermula dari sang suami, Soiran yang kedapatan selingkuh dan justru mengirimkan foto selingkuhannya kepada sang istri, Soini. Soini yang bekerja sebagai TKW di Taiwan pun tidak terima.

"Soini akhirnya memilih merobohkan rumah ini dengan menggunakan alat berat, ini sudah jadi kesepakatan mereka berdua," terang Jemiran.

Jemiran menambahkan pasutri yang menikah selama 15 tahun ini sudah dikaruniai seorang putra yang saat ini duduk di bangku SMA. Sang putra saat ini ikut dengan ibunya, Soini.

"Rumah ini kan dibangun di atas tanah milik Soiran. Tapi yang membangun Soini dari hasil jadi TKW selama 10 tahun," imbuh Jemiran yang menyebut bangunan rumah itu senilai Rp 350 juta.

Pantauan detikcom, alat berat mulai meratakan bangunan seluas 54 meter persegi tersebut sejak pukul 07.00 WIB. Peristiwa itu jadi tontonan warga setempat.


Sumber:
Detik.Com