Tolak Bayar Uang Preman,Ibu Serta Anak PKL Pajak Gambir Tembung di Aniaya Dengan Sadis
Rabu, 08-09-2021 - 10:17:58 WIB
|
Tolak Bayar Uang Preman,Ibu Serta Anak PKL Pajak Gambir Tembung di Aniaya Dengan Sadis
|
Medan, Liputanonline.com - Sejumlah preman Pajak Gambir Tembung, Percut Sei Tuan mengamuk, menganiaya seorang Ibu Pedagang Kaki Lima (PKL) beserta anaknya hingga mengalami pendarahan sebab tidak membayar uang preman sebesar Rp.500.000,- yang di minta oleh pelaku, Minggu (05/09/2021) sekira pukul 09.00 WIB.
Korban keganasan preman tersebut bernama Liti Wari Iman Gea (37) dan anaknya berumur (12) warga Jalan Persatuan Gang Ramlan, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Berdasarkan informasi yang berhasil di himpun oleh awak media liputanonline.com bahwa kejadian tersebut berawal dari sekira pukul 07.00 WIB, seorang preman bernama Beny mendatangi lapak tempat jualan korban meminta uang kutipan lapak sebesar Rp.500.000.- lalu korban mengatakan bahwa dia telah membayarkan uang lapak tempat jualannya kepada pemuda setempat (PS) tetapi pelaku tidak terima dan terus mendesak untuk dibayarkan, namun korban tidak menghiraukan dan pergi belanja keperluan dagangannya.
"Saya sudah membayarkan uang lapak kepada pemuda setempat (PS), tetapi pelaku terus mendesak untuk dibayarkan," ujar Ibu Liti.
Sekira pukul 09.00 WIB, korban bersama suaminya pulang berbelanja dengan menaiki becak untuk mengangkut barang belanjaannya, setelah becak di parkir di depan tempat jualannya, datanglah si preman menghampiri dan berkata agak kasar, "He orang Nias, tak usah kau jualan di situ jalan sempit, "ucap Beny dengan nada keras.
"Tunggu lah bang nanti ku geser becak ini, biar ku turunkan dulu barang ini" jawab ibu Liti
Entah setan apa yang merasukinya, Beny turun dari sepeda motornya menghampiri korban dan langsung menendang Ibu Liti sebanyak dua kali di bagian perut korban hingga terjatuh, namun ibu Liti tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa berkata, "jangan hanya sama perempuan hebat kau," ucap ibu Liti.
Lalu Beny menantang agar suaminya turun dari becak untuk duel, "Turunkan lah suamimu itu, biar main kami," ucap si preman itu menantang.
Merasa tidak aman untuk suaminya, ibu Liti menyuruh suaminya agar pergi ke tempat jualan mereka yang satu lagi, namun setelah suaminya pergi, justru preman itu memanggil teman-temannya dan menghajar Ibu Liti beserta anaknya yang masih berumur 12 tahun.
"Setelah suamiku pergi preman ini memanggil teman-temannya dan menghajar saya beserta anak saya," beber ibu Liti kepada awak media liputanonline.com, Selasa (07/092021) malam
Lanjutnya, "kami berdua tak berdaya di tumbuk, di sepak, di pukul pakai bambu dan kayu, di injak, diludahi hanya bisa menangis histeris menahan rasa sakit sehingga tangan anak saya tak bisa di gerakkan lagi," Imbuhnya.
Tidak terima dengan perlakuan sadis para pelaku, akhirnya korban membuat Laporan Pengaduan di Polsek Percut Sei Tuan dengan nomor : STTLP/1739/IX/2021/SPKT PERCUT, tanggal 05 September 2021.
Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Janpiter Napitupulu SH MH membenarkan kejadian tersebut namun saat ini masih dalam proses penyidikan, katanya.(Ardin)
Editor:S.Batee
Komentar Anda :