Destinasi Wisata Sungai Gagak Koto Mesjid Kenagarian Pulau Gadang Perlu Perhatian Pemkab Kampar
Kampar Riau, Liputanonline.com - Novi Febrianti ketua umum Gerakan Aksi Perempuan Riau Indonesia (GAPRI) menyoroti suatu Destinasi Wisata Sungai Gagak yang terdapat di Desa Koto Mesjid Kenagarian Pulau Gadang Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau beberapa waktu ini.
Kepada wartawan media online Liputanonline.com, pada hari Minggu, 05/09/2021. Novi selaku tokoh muda yang energik, mengaku betapa penting dan menarik untuk diperhatikan dan perlu penanganan serius dari pihak pemerintah baik pemkab Kampar dan Pemprov Riau, karena kini hutan belantara yang dulunya ditakuti masyarakat, sekarang menjadi hutan yang ramai di kunjungi wisatawan dari luar daerah (wisatawan domestik)
Semua Ini berkat kerja keras serta kekompakan para pemuda desa Koto Mesjid yang mencoba mengelola sebuah tempat wisata lokal, dengan segala keterbatasannya, akan tetapi sudah memicu keingintahuan warga setempat dan bahkan dari luar Kampar, sangat mengidolakan sebagai destinasi wisata alternatif, terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Lokasi wisata lokal Destinasi Wisata Sungai Gagak begitu diminati oleh para pengunjung dari luar daerah kabupaten Kampar.
Untuk itu demi terangkatnya dan menjadi sebuah tempat wisata yang baik dan menjadi asset daerah, dihimbau kepada pihak Kepala Desa dan Pemkab Kampar untuk memberikan perhatian membantu fasilitas pendukung dan menjadikan para pemuda desa yang yang selama ini sudah bekerja dan memberikan kontribusi pemikiran dan tenaga serta sumbangsihnya kepada desa Koto Mesjid Kenagarian Pulau Gadang Kecamatan XIII Koto sebagai pengelola. Yang pada awalnya memiliki semangat gotong royong, Pemuda setempat telah berbuat dan mengawali sebuah perjuangan.
Pemuda yang merupakan penggerak dan pendongkrak pusat kemajuan bangsa, mereka tidak hanya sebatas wacana, akan tetapi hal ini telah dibuktikan langsung oleh para pemuda yang ada di desa koto masjid kecamatan XIII koto Kampar kabupaten Kampar Riau. Dengan kepiawaiannya para pemuda di desa itu bak seorang pesulap, mereka akhirnya mampu merubah menjadi sebuah lokasi air terjun yang dulunya hanya sebagai tempat pengambilan air bagi manyarakat sekitar desa dan menyalurkan air bersih tersebut ke rumah-rumah warga karna memang secara geografis kawasan air terjun ini bisa dibilang berada tak jauh dari perkampungan Desa Koto Mesjid.
"Ya pak, saya memuji dan apresiasi kepiawaian para pemuda di desa Koto Mesjid ini, mereka itu kalau saya katakan seperti seorang pesulap, mereka mampu merubah tempat ini menjadi sebuah lokasi air terjun yang menarik. Yang dulunya hanya sebagai tempat pengambilan air bagi manyarakat sekitar desa dan menyalurkan air bersih tersebut ke rumah-rumah warga, karena memang secara geografis kawasan air terjun ini bisa dibilang berada tak jauh dari perkampungan Desa Koto Mesjid", terang Novi heran dan apresiasi kemampuan pemuda desa setempat.
Lanjut Novi, "Jarak tempuh dari desa Koto Mesjid ke lokasi wisata air tersebut, bisa ditempuh hanya menghabiskan waktu lebih kurang 5 menit dengan menggunakan kendaraan sepeda motor atau sekitar 29 km dari kota Bangkinang kabupaten Kampar", jelasnya.
Masih Novi mengatakan bahwa "selain untuk menyalurkan air bersih dari pegunungan tersebut mengunakan pipa-pipa yang nantinya disalurkan ke tempat penampungan besar, kemudian dari sana warga menyalurkannya lagi ke rumah-rumah mereka. Biasa masyarakat setempat menyebutnya dengan istilah “Air Pam” atau Air Bersih", tuturnya.
Lokasi Air terjun Sungai Gagak Desa Koto Mesjid Kenagarian Pulau Gadang Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar ini yang dulunya sepi, bahkan untuk mandi saja mungkin kita khawatir kalau terdapat banyak ular karena lokasi tersebut sudah tertutup oleh pohon-pohon hutan, semak-semak dan bebatuan. Kini Air Terjun yang memiliki 7 tingkat ini, memiliki potensi keindahan tersendiri yang tersembunyi. Berkat semangat dan keinginan yang kuat serta daya kreatifitas pemuda desa Koto Mesjid, akhirnya mampu merubah hutan belantara menjadi objek wisata yang tidak hanya warga sekitar desa yang menjadi pengunjung, bahkan Wisatawan domestik luar dari Kabupaten Kampar yang tersebar di 12 kabupaten kota di propinsi Riau.
Setelah banyak yang mengetahui keindahan alam ini, kini semakin ramai pengunjung yang berdatangan. Terbukti dengan beberapa orang yang kami jumpai bersama awak media ini di lokasi wisata alam Gagak tersebut. Dari beberapa pengunjung, ada yang datang dari Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, Rohul, Pelalawan, Kota Bangkinang, Tapung, dan beberpa wisatawan lokal dari Kecamatan XIII koto Kampar sendiri.
Ananda Rizki Putri salah seorang pengunjung dari kabupaten Pelalawan ketika dikonfirmasi media ini pada minggu siang 05 September 2021 menyebutkan, kalau Dia baru pertama kali berkunjung ke Air Terjun Sungai Gagak.
"Ya pak, saya baru pertama kali datang ke lokasi wisata ini dan ternyata disini alamnya menyenangkan, kami sekeluarga senang berkunjung ke tempat ini", ujarnya serius.
Ditambahkan Ananda Rizki Putri, bahwa "Prasarananya di sini mendukung dan durasi perjalanan kami selama 3 jam dari Pelalawan tidak tidak mengecewakan.
Apalagi pelampungnya sangat membantu kami yang tak bisa berenang. Mungkin gazebonya saja yang masih kurang, dan juga pelampungnya harus ditambah lagi, karena pengunjungnya sudah begitu ramai", cakapnya.
Apa lagi hari libur, "diakui Rizki Putri bahwa lokasi ini merupakan lokasi yang sangat menyenangkan sekali. Wisata alam menjadi rekomendasi utama sebagai lokasi yang akan dikunjungi terlebih dari masyarakat yang terbiasa tinggal di perkotaan yang padat penduduknya dan wilayah-wilayah yang gersang dan panas seperti kota Pekanbaru, tidak sedikit dari warga kota tersebut berdatangan ke destinasi ekowisata sungai gagak ini", tuturnya.
Demikian pula pengalaman yang dikatakan pengunjung dari kota Pekanbaru, biasa dipanggil Hikmah, mengatakan bahwa "lokasi Sungai Gagak tempatnya tidak terlalu jauh dari Pekanbaru, dengan kita hanya menempuh perjalanan 2 jam, banyak memberikan kesan manis bagai di mancanegara. Mulai dari keindahan air terjunnya, keaslian hutan ditambah suara kicau burung, dan beberapa spot menarik di sepanjang perjalanan menuju ke Sungai Gagak.
Bagi yang suka mandi, tempat ini sangat recommended, karena selain airnya yang sejuk dan fresh, tempatnya juga mendukung, cerukan tempat cucuran air terjunnya menyerupai kolam buatan. Bagi yg belum bisa berenang, gak usah takut kedalaman, karena terdapat tali yang sengaja dipasang buat pegangan", kata Hikmah.
Diwaktu yang sama Riski Hidayat salah satu pencetus atau pendiri selaku pemuda pelopor Ekowisata Sungai Gagak yang ada di desa koto masjid Ketika dikonfirmasi media ini mengatakan, bahwa,
"Awalnya dengan melihat potensi-potensi hutan yang ada di propinsi Riau masih belum dikelola dengan baik dan banyak masyarakat yang melakukan pengelolaan, belum memerhatikan aspek keberlangsungan seperti penebangan liar, pencemaran sungai. Beranjak dari kegiatan kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan dan kepedulian terhadap pemuda desa yang sangat antusias dalam membantu berdirinya ekowisata Sungai Gagak, dengan semangat swadaya akhirnya beberpara perkembangan terjadi selama kurun waktu 2 tahun. Hingga terbentuklah suasana wisata di Sungai Gagak yang sama-sama dapat kita rasakan sekarang", ujarnya
Pantauan media ini di lapangan tampak berdatangan ibu PKK dari Tapung yang akan melaksanakan kegiatan bersama anggota dan keluarga, dengan diiringi musik yang terhubung dengan speaker, menambah suasana keramaian di lokasi ini menjadi meriah.
Kini air terjun Sungai Gagak, tidak lagi sebatas tempat pemandian, namun juga dijadikan sebagai tempat berlibur dan terlihat beberapa patok tenda yang tersusun rapi di pinggir tebing yang melingkar menghadap air terjun tersebut, pertanda tadi malam ada beberapa kelompok wisatawan yg berkemah di sana.(Novi)
Editor: FIRMAN ZALUKHU
Komentar Anda :