Kuantan Singingi, LIPUTANONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau bergerak cepat,berkelanjutan dalam mengoptimalkan pengelolaan hasil kerajinan masyarakat lokal.Sejumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,khususnya pengrajin.
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten, meningkatkan kemampuan membatik, meningkatkan Sumber Daya Manusia pembatik, memberikan kesempatan untuk ikut berbagai pelatihan baik lokal maupun diluar daerah.
Dengan demikian, ilmu yang didapatkan membantu pengrajin berinovasi dan memiliki wawasan luas berkaitan dengan manajemen, motif serta pengelolan yang baik dalam mewujudkan target dan harapan konsumen.
Karena, batik bukan saja, mengenai motif, kemasan, kualitas namun sistem pengelolaannya harus optimal.
Seperti yang diharapkan oleh Bupati Andi Putra S.H M.H, Wakil Bupati Kuansing Suhardiman Amby,AK M.M bahwa masyarakat harus semakin sejahtera. Semua Potensi daerah akan dioptimalkan sehingga bukan saja masyarakat, pengrajin sejahtera, tetapi kedepan ada peluang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Perindustrian dan Perdagangan Kuantan Singingi Drs.H.Azhar Ali, MM mengatakan, program untuk meningkatkan UKM di Kuansing sudah berjalan dengan baik, namun demikian program secara berkelanjutan terus dilakukan.
Baik itu, usaha batik, usaha kue khas, minuman khas Kuansing, karena semua bernilai positip dan nilai bisnis yang berpotensi membantu ekonomi keluarga dan masyarakat setempat.
Seperti usaha membatik, setakat ini sudah sangat luar biasa, batik berpotensi besar untuk dikembangkan.Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) khususnya Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan membuat program khusus di setiap tahun.
"Setakat ini, sudah ada 15 kelompok pengrajin batik di Kuansing," kata H Azhar Ali MM di Teluk Kuantan, Selasa (10/8/21).
Kelompok itu terdata dan terkoordinasi secara baik, tercatat ada 15 kelompok yang aktif tersebar di 3 kecamatan yakni Gunung Toar, Singingi, Kuantan Tengah.
Kedepan, akan terus diupayakan untuk dikembangkan di 15 kecamatan Se-Kuansing, dalam waktu dekat akan dikembangkan di Kecamatan Cerenti, direncanakan bekerja sama dengan pihak pengusaha dan pemilik modal.
Tercatat, sudah ada 180 orang pengrajin batik yang memiliki sertifikat pembatik di Kuansing, artinya pengrajin ini sudah memiliki kemapuan khusus. Namun ditargetkan ada 1.500 tenaga kerja yang akan terserap.
Berdasarkan perkembangan kebutuhan bahan batik yang semakin besar baik dari Kuansing sendiri maupun pesanan dari luar Kuansing. Saatnya Pemerintah Kabupaten Kuansing mengajak semua pihak ikut berperan aktip mengembangkan batik lokal.
"Agar optimal, semua pihak ikut memberikan andil," pinta H Azhar Ali MM.

Andil yang dimaksud misalnya, memberikan bantuan modal, fasilitas maupun menjadi bapak angkat usaha pengrajin.
Karena, sudah terlihat potensi pemasaran yang sangat fantastis kedepannya, misalnya saja, untuk pakaian Wajib Aparatus Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Daerah setempat, guru dan pegawai swasta misalnya karyawan perusahaan, swalayan, rumah makan.
Jika demikian, batik harus menjadi perhatian serius semua pihak terkait,sehingga ekonomi pembatik dan keluarganya semakin membaik.
Pemerintah Daerah Kuansing, Masyarakat, Pembatik harus selalu terbuka dengan sejumlah isu strategis dalam mengelola batik lokal.
Misalnya, promosi yang optimal hingga menjangkau nasional dan dunia. Untuk itu, yang terpenting adalah bagaimana menjaga kualitas, motif dan harga.
Motif misalnya, setakat ini sudah ada motif jalur, perahu Baganduang,tugu carano dan lainnya, kedepan harus ada inovasi baru menghasilkan motif dan corak lainnya.
Hal ini akan memperkaya batik lokal,Karena batik Kuansing sudah dikenal luas saatnya pengrajin dan instansi pemerintah untuk mendaftarkan produk dan motif batik ke Kementrian Hukum dan HAM. Tujuannya adalah agar motif tersebut terdata secara hukum.Tuturnya.(ADV)
Editor:Zul
Komentar Anda :