Masyarakat Desa Gungung Melintang Gelar Doa Padang
Minggu, 18-07-2021 - 13:53:56 WIB
|
Masyarakat Desa Gungung Melintang Gelar Doa Padang |
TELUK KUANTAN, Liputanonline.com - Masyarakat Desa Gunung Melintang, Inuman, Kuantan Singingi, Riau menggelar acara Doa Padang salah satu tradisi tahunan sebelum turun tanam padi, Minggu (18/7/21) sekira pukul 7.30 WIB.
Proses acara sakral tersebut berjalan lancar, dihadiri oleh banyak pihak sebagai bentuk permohonan dan wujud syukur masyarakat kepada Allah SWT agar meraih panen yang melimpah.
"Ini acara tahunan saat mau turun ke sawah, yang dilestarikan," kata salah satu Tokoh Masyarakat Gunung Melintang Ion (40) yang bergelar Datuk di kecamatan Inuman kabupaten kuansing
Dikatakannya, biasanya, sangat diyakini doa dikabulkan oleh Allah SWT, produksi padi meningkat, hama berkurang. Proses acara di ikuti oleh para datuk - datuk pangulu barompek yakni Datuk Pobo, Datuk Bandaro, Datuk Hitan, Datuk Penghulu Sutan dan Datuk Penghulu Mudo.
Selain itu ada juga, para Pekayu adat yakni Monti, Dubalang, Mamak Balibe dan Malin, serta perangkat desa, BPD, guru silat pangean beserta anak silat.
"Bahkan dihadiri juga oleh Tokoh Agama, namun sangat disayangkan Pj Kepala Desa (Kades) Gunung Melintang tidak hadir," ujarnya.
Ketidakhadiran itu, justru sangat mengecewakan masyarakat setempat. Karena, ini salah satu acara besar dan sakral yang dilestarikan dan dipertahankan secara turun temurun.
Oleh karena itu, meminta Bupati dan Wakil Bupati Kuansing agar Pj Kades segera diganti.
Menyikapi ketidakhadiran Pj Kades pada acara tersebut. Dikonfirmasi, Pj Kades Gunung Melintang, Suhendra mengatakan, Pada saat acara, dirinya ada kegiatan lain sehingga tidak dapat hadir.
"Saya jenguk keluarga yang sakit," sebutnya.
Selain itu, kegiatan Doa Padang ini tidak pernah dimusyawarahkan secara bersama di Kantor Desa.
Bahkan, undangan untuk prosesi acara itu tidak sampai kepada Pj Kades, hanya diberitahukan secara lisan saja.
Namu demikian, sebagai Pj Kades memberikan dukungan dan apresiasi berlangsungnya acara itu. Ketidakhadiran tidaklah merubah makna dari acara sakral tersebut.(**/Zul)
Komentar Anda :