Dalam 24 Jam, Italia Umumkan 2 Korban Meninggal dan 79 Kasus Infeksi Virus Corona
Minggu, 23-02-2020 - 10:40:11 WIB
ROMA, Liputanonline.com -Pemerintah Italia mengumumkan dua korban meninggal dan 79 kasus infeksi akibat wabah virus corona dalam waktu 24 jam terakhir.
Kantor berita Ansa melaporkan, korban pertama adalah Adriano Trevisan, pensiunan pemilik perusahaan konstruksi berusia 78 tahun.
Ayah tiga anak itu mengembuskan napas terakhir di Padua, Region Veneto, utara Italia, setelah dilarikan ke sana bersama korban virus corona lain.
Kemudian beberapa jam berikutnya, korban meninggal kedua diketahui adalah pasien perempuan di Region Lombardy yang juga berada di wilayah utara.
Dilansir Sky News Sabtu (22/2/2020), dua kematian dalam 24 jam membuat otoritas bergerak cepat menutup sekolah, restoran, dan kawasan bisnis di Veneto dan Lombardy.
Kasus pertama virus dengan nama resmi Covid-19 itu dilaporkan bisa dilacak, dengan penderita merupakan pria berusia 39 tahun.
Pria asal Codogno itu disebut tertular virus tersebut dari seorang teman yang baru saja pulang dari China pada Januari lalu.
Sejak bertemu temannya itu, laki-laki yang tak disebutkan identitasnya itu sempat bermain bola, melakoni dua balapan, tiga pertemuan dan makan malam.
Adapun diberitakan AFP, selain korban meninggal, Negeri "Pizza" mengumumkan kasus infeksi melonjak dari sebelumnya 39 menjadi 79.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan dia melarang siapa pun untuk masuk dan keluar wilayah yang dianggap berbahaya di Veneto dan Lombardy.
"Di zona yang terkategorikan hotspot, tidak ada yang boleh masuk atau keluar tanpa mengantongi izin," jelas Conte dalam konferensi pers.
Di Korea Selatan, adaya 142 kasus baru membuat jumlah korban infeksi mencapai 346, dengan 91 di antaranya berasal dari rumah sakit Cheongdo County.
Pada Jumat (20/2/2020), adanya 100 kasus membuat Seoul mengumumkan status darurat di Daegu, kota terbesar keempat Negeri "Ginseng".
Selain itu, Korea Selatan mendeklarasikan kematian kedua di mana pasiennya adalah perempuan berumur 50-an, yang meninggal saat dibawa dari Daegu ke Busan.
Perdana Menteri Chung Se-kyun menyatakan, pemerintah akan membagi fokusnya dalam menangkal penyebaran luar negeri dan menangkal peluang virus masuk dari luar.
Presiden Moon Jae-in memerintahkan aksi cepat melacak siapa saja yang keluar masuk sebuah sekte di Daegu dan rumah sakit di Cheongdo.
Sebab dari kedua tempat itulah, banyak kasus virus corona dilaporkan dalam tiga hari terakhir.
Artikel ini telah tayang :
Sumber : Kompas.Com
Komentar Anda :