Terduga Teroris Ditembak Mati Densus 88 di Makassar Saat Disergap
Rabu, 06-01-2021 - 22:54:30 WIB
|
Foto: Dua terduga teroris di Makassar ditembak mati Densus 88 Antiteror Polri karena melakukan perlawanan. |
Jakarta, LIPUTANONLINE.com - M Rizaldy (46) dan Sanjai Ajis (23), terduga teroris ditembak mati Densus 88 karena melawan dengan senjata tajam. Sepak terjang mereka terbongkar. Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana menceritakan peristiwa tersebut. Keduanya ditindak Densus 88 Antiteror di Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulsel, pada Rabu 6 Januari 2021 sekitar pukul 06.00 Wita.
Keduanya ditembak mati karena melawan petugas menggunakan senjata tajam dan senapan angin.
"Hari ini telah dilakukan tindakan penegakan hukum oleh Densus 88 Mabes Polri, bersama Polda Sulsel, dan Polrestabes Makassar terhadap dua orang pelaku berinisial R dan satu lagi belum diketahui identitasnya," kata Witnu saat dikonfirmasi.
"Dilakukan tindakan tegas dan terukur kepada dua orang tersebut mengakibatkan meninggal dunia," imbuhnya.
Berikut 8 hal terungkap dari tewasnya 2 teroris di Makassar saat disergap:
Lawan Polisi Pakai Parang-Senapan
Dua terduga teroris itu ditembak mati lantaran melawan pakai parang dan senapan saat akan ditangkap Densus 88 Mabes Polri.
"Melakukan perlawanan masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin PCP," kata Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam kepada wartawan di Makassar, Rabu (6/1/2021).
Jenazah keduanya sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Makassar untuk proses autopsi. Sementara itu, di rumah Rizaldi, aparat menyita berbagai barang bukti.
"Yang diamankan saat ini beberapa senjata tajam parang, kemudian juga senjata PCP, busur panah, dan beberapa dokumen lainnya," sebut Merdisyam.
Jaringan JAD
Kedua teroris yang ditembak Densus 88 diketahui berasal dari jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Yang meninggal itu adalah MR (sebelumnya R) dan satu lagi adalah SA. Keduanya jaringan JAD Sulsel," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana saat dimintai konfirmasi, Rabu (6/1/2020).
Kedua terduga teroris ini tertembak di Villa Mutiara Cluster Biru Jl. Boulevard, Kel. Bulurokeng, Kec. Biringkanaya Kota Makassar.
"Saat ini Densus 88 dibantu TIM Gegana Polda masih melakukan penyisiran," ungkapnya.
Terkait Pemboman Gereja Filipina 2019
Dua terduga teroris disebut terkait pada pengeboman gereja di Jolo, Filipina 2019 lalu.
"Yang mempunyai keterlibatan dan aksi pengeboman gereja di Jolo Filipina ini," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana saat dikonfirmasi, Rabu (6/1/2021).
Pada 27 Januari 2019 lalu, bom meledak di sebuah gereja di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina. 22 Orang tewas dalam aksi ini dan ratusan orang cidera. Pengeboman ini sempat mendapatkan reaksi dari dunia internasional.
Rangkaian Bom Diamankan di Rumah Pelaku
Pihak kepolisian mengamankan rangkaian bom di rumah pelaku.
"Sudah diamankan," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Urip Witnu Laksana saat dikonfirmasi, Rabu (6/1/2021).
Rangkaian bom itu saat ini sudah dibawa oleh tim Gegana Polda untuk diselidiki.
Bantu Pelarian DPO Bom Samarinda
Keduanya juhabberperan membantu pelarian buron pelaku teror bom Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
"(Peran mereka) Fasilitator pelarian Andi Baso, DPO bom Gereja Oikumene Samarinda tahun 2017," kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).
20 Terduga Teroris Ditangkap Serentak di Makassar
Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Merdisyam mengungkap total ada 20 terduga teroris yang ditangkap di Kota Makassar hari ini. Jumlah tersebut sudah termasuk dua terduga teroris yang tewas.
"Ini yang diamankan seluruhnya 20," ujar Irjen Merdisyam kepada wartawan di Makassar, Rabu (6/1/2020).
Merdisyam mengatakan, selain dua terduga teroris tewas, ada seorang terduga teroris yang mengalami luka tembakan. Terduga teroris yang luka itu kini dalam perawatan.
"Dua yang meninggal dunia dan satu luka tembak dalam perawatan, (sisanya) 17 sudah diamankan," katanya.
Total 20 terduga teroris tersebut ditangkap di berbagai lokasi di Kota Makassar. Penangkapan dilakukan secara serentak pada hari ini oleh gabungan Densus 88 Mabes Polri yang dibantu Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar.
Punya Hubungan sebagai Mertua dan Menantu
M Rizaldi dan Sanjai Ajis ternyata memiliki hubungan antara mertua dan menantu. Keduanya tewas ditembak karena melawan saat ditangkap.
"Mereka mertua sama menantu. Sanjai Ajis ini menikahi putri kedua dari Bapak Rizaldi tahun 2018," kata seorang tetangga kedua terduga teroris tewas, Surahman (50), kepada detikcom, Rabu (6/1/2020).
Pertemuan Rizaldi dengan Sanjai itu diketahui terjadi karena sang menantu merupakan jemaahnya.
Surahman juga mengatakan Rizaldi dan sang menantu merupakan pengusaha BBM eceran di Makassar.
Rutin Latihan Tembak-Naik Gunung Sejak Oktober
Polri menyebut keduanya sudah latihan rutin menembak sejak akhir tahun lalu.
"Mulai bulan Oktober 2020 secara rutin lakukan latihan menembak dan naik gunung (idad)," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramdhan kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).
Rizaldy dan Sanjai Ajis pernah menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada tahun 2015. Hal itu dilakukan bersama pengikut JAD lain di Ponpes Aridho. Pimpinan Ponpes Aridho, Ustaz Basri telah meninggal dunia di Nusa Kambangan.
Mertua dan menantu ini bersama keluarganya juga sempat hendak bergabung dengan ISIS di Suriah pada 2016. Namun upaya tersebut digagalkan di Bandara Soekarno-Hatta.
Sumber: Detikcom
Komentar Anda :