Dinas Lingkungan Hidup Lakukan Peninjauan Pembangunan Hutan Kota, Sudah Mencapai 60 Persen Fisik
Sabtu, 28-11-2020 - 16:52:30 WIB
|
Dinas Lingkungan Hidup Lakukan Peninjauan Pembangunan Hutan Kota, Sudah Mencapai 60 Persen Fisik |
Rokan Hilir, Liputanonline.com - Pembangunan lanjutan kawasan hutan kota Bagan siapiapi kabupaten Rokan Hilir (ROHIL) Provinsi Riau, yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah, pada anggaran perubahan (APBD-P) 2020, tampak pada saat ini sedang masih dalam peroses pekerjaan, Sabtu (28/11/2020).
Sebelumnya, ditahun yang sama, upaya Pemerintah Daerah di bawah kepemimpinan Bupati Suyatno dan Jamiludin, yang dikembangkan pelaksanaanya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dalam melestarikan kawasan hutan kota yang akan dijadikan sebagai sebuah kawasan yang representatif sebagai objek wisata yang ada dipusat jantung ibu kota negeri seribu kubah ini, juga telah menyelesaikan pekerjaannya beberapa item, Salah satunya air manjur, penerangan hight mas led dengan tower setinggi 20 meter untuk diluar dan di dalam hutan kota lampu hight mas led dengan tower setinggi 35 meter, kolam ikan dan item lainya yang bersumber dari anggaran belanja daerah (APBD) Rohil 2020 lalu.
Adapun Hutan kota yang akan dijadikan salah satu ikon wisata baru di Rohil, berada tepat pada kawasan yang strategis, terletak di jalan lintas kecamatan, kepenghuluan Bagan Punak Meranti, kacamatan Bangko, Bagan Siapiapi ini memiliki luas areal lebih kurang sekitar 7 Hektare (Ha), kini pada peroses pelaksanaan pengerjaan telah mencapai 40 persen.
"Ya,,,baru dua minggu proses pelaksanaanya pembangunan hutan kota sudah mencapai 40 persen, meski cuaca saat ini kurang mendukung, namun kita optimis lanjutan pembangunan hutan kota ini dapat berjalan sesuai dengan waktu yang kita berikan," jelas Suwandi kepada wartawan.
Masih dilokasi yang sama, Selain melakukan peninjauan kegiatan pada peroses pelaksanaan pekerjaan pembangunan hutan kota bersama pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), Konsultan pengawas dan Rekanan kontraktor, Kadis DLH (Suwandi) juga mengatakan ada sembilan item yang sudah selesai dikerjakan yang bersumber dari APBD-Murni lebih kurang sekitar 7 miliar dan yang dikerjakan pada anggaran APBD-P dimasukan lagi mencapai lebih kurang 5 Miliar, dengan anggaran tersebur hutan kota telah mencapai 60 persen dari total keseluruhan dan insya Allah pada tahun berikutnya nanti kalo disetujui Bupati dan DPRD akan diusulkan, sampai objek wisata hutan kota sudah bisa dimanfaatkan pada tahun 2021, dan tidak kalah pentingnya hutan kota ini nanti mampu salah satu menjadi penyumbang pendapatan hasil daerah (PAD)," ujarnya.
Adapun Item yang baru yang saat ini dikerjakan pada anggaran APBD-Perubahan itu, dalam proses pelaksanaan pengerjaan pembangunan lanjutan hutan kota itu, Suwandi mengatakan salah satunya ikon hutan kota yang air mancurnya bisa menari.
"hari ini, kami bersama PPTK konsultan pengawas dan rekanan kontraktor melakukan peninjauan di sejumlah kegiatan pengerjaan yang saat ini sedang dikerjakan, seperti jalan akses pintu masuk, lahan parkir, jogging track dan air mancur menari, (air yang bisa menari), sebagai ikon yang kita harapka bisa menjadi penyedot dan daya tarik minat pengunjung," katanya.
Ditambahnya lagi, Selain dari air manjur yang akan membuat daya tarik bagi pengunjung, tentunya Hutan kota juga harus ada restauran atau kantin, tempat masyarakat kita berjualan minuman dan makanan khas daerah bagan siapiapai, seperti kacang pukul, kecap toko dan sebagainya, insya Allah pada tahun 2021 akan kita usulkan," tutupnya.
Penulis : Alek Marzen.
Komentar Anda :