Temui Masa Aksi Komisioner BAZNAS Rohil Beri Kesaksian Palsu
Rabu, 28-10-2020 - 01:08:59 WIB
|
Temui Masa Aksi Komisioner BAZNAS Rohil Beri Kesaksian Palsu |
Rokan Hilir, Liputanonline.com - Sehari sebelum aksi turun kejalan Senin(26/10/2020), mahasiswa sudah melakukan mediasi dengan Pjs Bupati Rokan Hilir untuk mendapatkan titik temu solusi permasalahan ini. Sayangnya Pjs Bupati Rohil berhalangan hadir dan hanya diwakilkan kepada Sekda, Kabag Kesra dan Komisioner BAZNAS Rokan Hilir saja.
Mediasi tidak mendapatkan titik temu dan solusi. Akhirnya dengan nada marah mahasiswa memutuskan untuk 'Wolk Out' dari forum mediasi serta memutuskan untuk aksi turun kejalan pada hari ini Selasa (27/10/2020).
Setelah melakukan orasi didepan Mess Pemda Rokan Hilir, Mahasiswa berharap disambut hangat oleh Pjs Bupati Rokan Hilir, Namun disayangkan lagi Pjs Bupati Rokan Hilir tidak mau menemui masa aksi, hanya mengutus pejabat eselon III saja.
Entah apa motifnya Pjs Bupati Rokan Hilir tidak mau menemui mahasiswa. Diduga Pjs Bupati Rokan Hilir tidak ada itikat baik untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Ditambah lagi kesaksian palsu yang disampaikan oleh salah satu Komisioner BAZNAS Kabupaten Rokan Hilir inisial R menuai kecamaman dikalangan mahasiswa masa aksi Aliansi Gerakan Mahasiswa Rokan Hilir Menggugat yang terdiri dari berbagai macam elemen ormawa.
Setelah selesai aksi ditutup dengan penyampaian tuntutan aksi. mahasiswa melanjutkan konslidasi dan mahasiswa melakukan kajian hukum terkait stament kesaksian palsu yang disampaikan oleh salah satu komisioner BAZNAS inisial R.
"Neraka Jahannam tempat kita buk. Jika memberikan kesaksian palsu. Ibu telah memberikan kesaksian palsu tentang penandatanganan surat pernyataan itu. Ibu mengaku dipaksa mahasiswa menandatangi surat pernyataan itu. Nauzubillah Bu, Pertanggungjawaban itu dihadapan Allah nanti Bu, ini dana ummat dana zakat". Ungkap korlap aksi Syaiful Anwar.
"Kami mahasiswa tidak pernah kehabisan akal, tak mengapa kami didzolimi hari ini. Kami akan lanjutkan perkara menuntut surat pernyataan yang sudah ditandatangani oleh tiga komisioner BAZNAS salah satunya inisial R yang akan kami tuntut ke polres, dan kalau tidak selesai juga dipolres akan kami tuntut sampai ke Polda".
"Kami punya Vidio dan dokumentasi serta rekaman suara. Bahwa sebelum penendatanganan surat pernyataan itu ibu membaca terlebih dahulu baru ibu menandatangani surat itu. Bukan kami paksa baru ibu tandatangani.
Syaiful Anwar menegaskan tidak ada unsur paksaan mengenai penandatanganan surat pernyataan itu" .
"Siap-siap, kami mahasiswa juga punya kuasa hukum. Ada ratusan senior kami dari berbagai kampus pakar hukum yang akan membantu menangani permasalahan ini". tambahnya.
"Dan seluruh kuasa hukum kami sudah bermusyawarah. Untuk usut tuntas kesaksian palsu inisial R yang merupakan salah satu komisioner BAZNAS. Maka jangan main asal mengeluarkan stament mengeluarkan kesaksian palsu untuk menyelamatkan diri. Kita punya rekam jejak, rekam digital. Vidio, dokumentasi dan rekaman suara, Biar lah rekam jejak digital yang akan membuktikannya".Tutupnya.(Editor,Alex)
Penulis: Syaiful Hipimarohi
Komentar Anda :