Pekanbaru, Liputanonline.com - Beberapa bulan yang lalu media dan LSM di hebohkan kegiatan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 6, Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional Wil. II Provinsi Riau, Ir Irzami akan dilaporkan kepada Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) terkait pelaksanaan Paket Proyek “Preservasi Pelebaran Jalan Sorek I - BTS. Kab. Inhu - Simpang Japura - Pematang Reba (MYC/PN)” Tahun 2018 - 2019 yang menelan nilai anggaran Rp. 147.637.319.000,-.

"Ya, dalam waktu dekat kita laporkan yang bersangkutan (Irzami) ke KPK. Pekerjaan yang dimenangkan oleh PT. Istaka Karya (Persero) - Hasrat Tata Jaya - Semangat Hasrat Jaya (KSO) itu kita temukan sejumlah kejanggalan pekerjaan" kata Sekjend Fortaran Messanwansyah, Senin (30/3/2020) pagi di Pekanbaru.

Sebelumnya Messanwansyah mengaku sudah melayangkan surat klarifikasi dan konfirmasi bersama media diterima Ipul (satpam), namun yang bersangkutan (Irzami) memilih bungkam alias tidak dijawab. "Surat kita Nomor : 079.K/M-CIBER/Red-RSC-LSM/III/2020 tertanggal 17 Maret 2020 lalu, sampai saat ini belum kita terima balasan. Semakin kuat indikasi penyimpangan dalam pelaksanaan proyek tersebut," kata Iwan sapaan sehari-hari ini.

Iwan kemudian membeberkan sejumlah data seputar hasil Investigasi di lokasi proyek Preservasi Pelebaran Jalan Sorek I - BTS Kab.Inhu SP. Japura Pematang Reba, antara lain: Dilokasi banyak ditemukan pekerjaan tidak sesuai mengacu pada kontrak, Pada dokumen kontrak, tertera 5 (lima) jenis pekerjaan antara lain, Pelebaran jalan dari 8,20 Km, kurang 2000 meter, Rehabilitasi Jalan (12,60 Km), Pemeliharaan Preventif Jalan (6,00 Km), Pemeliharaan Rutin Jalan (689,4 Km), Pemeliharaan Rutin Jembatan (685 M), dengan total panjang jalan 79,37 Km dan total panjang jembatan 685 M).

"Hampir setiap item pekerjaan ditemukan pekerjaan tumpang tindih (overlap) atau di titik yang sama proyek pendahulu dipaksakan dikerjakan pada paket proyek berikutnya (overlapping). Untuk diketahui selama Tahun 2014 sampai tahun 2019 ada 10 paket proyek dilaksanakan pada jalur yang sama dengan nilai Rp 200 Milyar lebih. Pada pekerjaan 10 paket diatas ada temuan BPK RI Riau, kerugian milayaran rupiah, saat ini belum tahu sudah dikembalikan atau bagaimana," beber Iwan lagi.

Masih menurut Iwan, juga pada surat klarifikasi sebelumnya, kita lampirkan sejumlah dokumen seperti berita Acara Hasil Lelang, paket Proyek “Preservasi Pelebaran Jalan Sorek I - BTS. Kab. Inhu - Simpang Japura - Pematang Reba (MYC/PN), Dokumen Kualifikasi Pekerjaan Konstruksi paket Proyek “Preservasi Pelebaran Jalan Sorek I - BTS. Kab. Inhu - Simpang Japura - Pematang Reba (MYC/PN), Lembaran Pengesahan Preservasi Rutin Jalan Pematang Reba - Rengat. "Artinya kita bicara sesuai data dan temuan, bukan asal-asalan. Untuk itu kita berharap nanti laporkan kita KPK terima dan segera diproses," tegas Iwan.

Perlu diketahui bahwa Pejabat-pejabat yang terkait saat pelaksanaan Proyek “Preservasi Pelebaran Jalan Sorek I - BTS. Kab. Inhu - Simpang Japura - Pematang Reba (MYC/PN)” Tahun 2018 - 2019 itu antara lain : Darmawi, ST. MT. sebagai Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Riau, Ir. Iwan Zarkasi, M.Eng.Sc sebagai Plt Kepala Balai Pelaksankaan Jalan Nasional II, Fadhlansyah, SE. (Direktur) sebagai penanggungjawab perencanaan/Konsultan Perencanaan PT. Perancang Adhinusa, Ir. Irzami, MT sebagai PPK.


Editor   :Rius H.
Sumber:Riausidik.com